Setiap pagi, lantunan ayat suci terdengar mengalun di sudut-sudut Pesantren Yatim Mabda Islam. Ada yang belajar di saung bambu, di masjid sederhana, bahkan di bawah rindangnya pohon pinus.
Bukan karena ingin konsep belajar di alam bebas, tapi karena mereka belum memiliki kelas yang memadai.
Sejak 2017, pesantren ini menjadi rumah bagi 250 santri yatim dhuafa yang belajar gratis. Mereka datang dari berbagai daerah dengan satu cita-cita yaitu menjadi dai muda yang mandiri dan bermanfaat bagi umat.
Alhamdulillah, berdirinya pesantren ini berawal dari gerakan sedekah rutin Rp. 10.000 per bulan tutur Ustadz Apan, Pengurus Pesantren Yatim Mabda Islam.
Saat ini, pembangunan ruang kelas permanen sudah berjalan 50%. Dindingnya sudah berdiri, namun dana yang ada belum cukup untuk menyelesaikannya.
“Selama ini, santri dan guru ikut bergotong royong mengangkat batu, mencampur pasir, dan memasang bata. Berharap suatu hari bisa belajar di kelas yang layak, tambahnya.
Bayangkan setiap huruf Al-Qur’an yang mereka baca di kelas baru, kelak akan mengalirkan pahala jariyah untuk anda, yang terus mengalir hingga akhirat kelak.
Rasulullah ﷺ bersabda:
Apabila manusia meninggal dunia, terputuslah amalnya kecuali dari tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakannya. (HR. Muslim)
Sahabat Peduli, mari jadi bagian dari perjuangan mereka. Semoga donasi yang Anda titipkan menjadi pemberat amal kebaikan kelak. Amiin allahumma amiin.